PERGURUAN TINGGI DA`WAH ISLAM (PTDI)

Headline

Grup Fans Perempuan Penyerang Paus: Setelah Susanna Maiolo melakukan penyerangan terhadap Paus Benedict XVI saat melakukan Misa Natal kemarin, sebuah grup fans dibuat untuk menghormati atas aksi perempuan berusia 25 tahun tersebut. Selengkapnya

Masjid Anti Pancasila

Masjid Anti Pancasila di Madura


Di sebuah desa bernama Sopeng, Sumenep, Madura terdapa seorang kyai yang cukup terkenal bernama Kyai Ahmad Munib. Yang membuatnya dikenal salah satunya adalah kegigihannya menentang Pancasila sejak Pancasila tersebut berdiri di Indonesia. Kyai ini sangat tertutup, namun begitu pengikutnya cukup banyak juga didesa Sopeng. Beliau tidak pernah keluar dari komplek rumahnya.

Dalam komplek rumahnya terdapat sebuah masjid yang cukup besar, nama masjid tersebut adalah Masjid Anti Pancasila. Namun masjid ini masjid umum, jadi siapapun diperbolehkan melaksanakan sholat di masjid Anti Pancasila tersebut. Kegiatan pengajian di tempat Kyai Munib ini dilaksanakan didalam rumahnya, jadi tidak dilaksanakan di masjid depan rumahnya. Walaupun masih ada beberapa amalah bid'ah yang dilakukan kyai ini, namun kyai yang sudah berumur 80 an tahun ini menyatakan masih sangat mendukung penegakan Syariat Islam di Indonesia.

Beberapa tetangga beliau yang masih berpartai dan beliau anggap mendukung eksistensi Pancasila maka tidak diperbolehkan sholat di masjid di komplek rumahnya.

Ada kisah menarik yang diceritakan seorang warga yang tinggal di sekitar komplek rumah kyai Ahmad Munib tersebut kepada MuslimDaily. Dahulu, didepan masjid ada sebuah logo bertuliskan "Anti Pancasila Kewajiban Kita Umat Islam". Kemudian karena Kapolsek sekitar mengetahui mengenai "Logo" tersebut ia marah dan berusaha menutupi logo dari semen tersebut. Namun karena tidak berani secara langsung maka Kapolsek itu menyuruh anak buahnya satu-persatu melempari logo tulisan tersebut dengan semen sampai tertutup penuh. Yang menjadikan cerita ini menarik dan berbau klenik adalah, setelah Kapolsek melakukan penutupan logo tersebut ia jatuh sakit lalu meninggal. Dan para polisi lain didaerah itu menjadi takut macam-macam dengan masjid Anti Pancasila tersebut.

Ada juga beberapa polisi lain yang berusaha menutup logo tulisan itu, namun begitu ketahuan salah satu santri kyai Ahmad Munib, polisi itu langsung diusir paksa.

Kyai ini hampir benar-benar tidak keluar dari komplek rumahnya, sebab ia menganggap orang-orang diluar komplek rumahnya sudah terkontaminasi paham Pancasila. Kyai ini hanya keluar dari rumahnya saat pertengahan bulan Desember 2009 lalu diadakan pengajian di Masjid Pancasila, dan yang menjadi pengisi pengajian adalah ustad Abu Bakar Ba'asyir.Kajian ini dihadiri sekitar 1000 an orang, bahkan Kyai Munib sendiri sampai heran kenapa jamaah pengajian yang datang bisa membludak hingga keluar masjid tersebut. Begitu kajian ustad Abu Bakar Ba'asyir selesai beliau langsung masuk lagi ke dalam rumah dengan dikawal santrinya.

Sebelum pengajian ustad Abu dimulai di masjid Anti Pancasila tersebut dimulai, kyai Ahmad Munib membacakan semacam ikrar atau pernyataan yang kembali menegaskan bahwa ia menolak Pancasila dan fahamnya. Pernyataan yang dibacakan kyai tersebut juga dicetak dalam lembaran kertas yang dibagi-bagikan kepada jamaah pengajian. Isi selebaran tersebut mengenai pengingkaran terhadap hukum-hukum yang dibuat oleh Pancasila. Salah satu isinya menyatakan bahwa Pancasila itu kafir, Pancasila itu sama dengan hukum Fir'aun.

Saat ini Kyai Ahmad Munib tinggal bersama satu istri dan dua anaknya di desa Sopeng, Sumenep, Madura.

Comments :

0 komentar to “Masjid Anti Pancasila”

 

Copyright © 2009 by Perguruan Tinggi Da`wah Islam Powered By PTDI